Selasa, 02 Februari 2010

Apa itu Gema???


gema? kita semua tentu pernah mendengarnya. Bila kita berteriak di tempat yang luas, terkadang kita akan mendengar pantulan suara kita. Suara pantulan itulah yang disebut dengan gema, gaung atau kumandang.

Terjadinya gema disebabkan oleh dinding atau permukaan tertentu. Agar terjadi gema, jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul minimal 9 meter. ^^

Semakin panjang jaraknya, semakin lama pula tenggang waktu antara bunyi asli dan gema. Bila kita terlalu dekat, telinga kita tidak bisa menangkap gema yang datang hampir bersamaan.

Karena kecepatan suara di udara sekitar 330 meter/detik, maka bila jarak sumber bunyi dan pemantul 165 meter, gema yang terjadi akan berselisih 1 detik dengan bunyi aslinya.

Proses terjadinya gema, dimamfaatkan manusia untuk mengukur kedalaman air laut. Caranya dengan memantulkan suara ke dasar laut. Selisih waktu antara bunyi asli dan gemanya, setara dengan dalamnya air laut tersebut.

Hiposentrum dan Episentrum

Gempa Bumi adalah getaran di permukaan bumi. Penyebabnya : pergeseran batuan atau lapisan tanah di bawah permukaan bumi, kegiatan gunung berapi, runtuhnya langit-langit gua.
Kekuatan gempa tergantung kekuatan sumbernya. Gempa yang lemah, hanya menimbulkan getaran kecil pada permukaan bumi. Yang dahsyat, membuat tanah bergerak, bergoncang, bahkan menjadi terbuka. Gempa dahsyat, adalah gempa tektonik, yang disebabkan pergeseran lapisan bumi.
Setiap hari terjadi ribuan gempa lemah, mksdnya ya,... nga terasa,...
Thn 1976, terjadi gempa dahsyat di RRC yang menewaskan 240.000 jiwa.
Kekuatan gempa dapat diukur dengan seismograf, bukan saja itu, seismograf juga dapat menentukan letak sumber dan penyebab dari gempa.
Pusat gempa disebut hipsentrum. Letaknya bisa mencapai ratusan kilometer di bwh permukaan bumi. Pusat getaran di permukaan bumi, namanya episentrum.
Bila episentrum di bwh permukaan laut, maka gempa disebut gempa laut.